Sunday, January 19, 2025

RUMAH ADAT BALI

 


Daftar Nama Rumah Adat Bali

Setelah mengetahui aspek-aspek dan filosofi dalam membangun rumah adat Bali, mari kita simak 10 rumah adat Bali beserta keunikan dan ciri khasnya dikutip dari detikTravel.

1. Aling-Aling
Aling-aling adalah bagian rumah adat Bali yang terletak di Pulau Seribu Pura. Bangunan rumah Aling-aling berfungsi sebagai pembatas antara bagian luar dan angkul-angkul.

Aling-aling memiliki makna yaitu energi positif dan baik untuk keharmonisan rumah. Ciri khas dari rumah adat ini adalah terdapat dinding pembatas berupa batur dengan tinggi sekitar 150 cm yang sering disebut penyeker.

Selain dijadikan pembatas antara bagian luar, rumah adat Aling-aling biasanya juga dijadikan pembatas antara angkul-angkul dengan tempat ibadah. Aling-aling identik sebagai privasi pemilik rumah, sebab tamu yang datang harus masuk lewat samping kiri lalu jika keluar rumah melalui samping kanan.

2. Angkul-Angkul
Daftar rumah adat Bali berikutnya adalah Angkul-angkul. Jika detikers tengah berkunjung ke pulau Dewata, kamu bisa menemukan rumah masyarakat yang bentuknya seperti Candi Bentar dan letaknya ada di depan bangunan rumah yang berfungsi sebagai pintu masuk.

Ciri khas dari rumah adat Angkul-angkul adalah memiliki atap penghubung yang terbuat dari rumput kering. Namun seiring perkembangan zaman, kini sudah banyak masyarakat yang menggantinya dengan genteng serta terdapat ukiran pada dindingnya.

3. Bale Manten
Bale Manten merupakan salah satu rumah adat Bali yang biasanya diperuntukkan untuk kepala keluarga atau anak perempuan yang belum menikah. Tujuan rumah adat ini dibangun sebagai bentuk perhatian keluarga kepada anak gadis agar kesuciannya tetap terjaga.

Ciri khas dari rumah adat Bale Manten adalah memiliki bentuk bangunan persegi panjang yang terletak di sebelah utara bangunan utama. Selain itu, rumah adat ini memiliki dua ruangan yakni bale kanan dan bale kiri

4. Bale Dauh
Bale Dauh adalah rumah adat Bali yang digunakan untuk menerima tamu dan juga sebagai tempat tidur untuk anak remaja laki-laki. Bale Dauh terletak di bagian barat rumah utama dengan ketinggian lantai yang lebih rendah dari Bale Manten.

Keunikan dari Bale Dauh adalah jumlah tiang yang berbeda antara satu rumah dengan rumah lainnya. Selain itu, ada sebutan khusus untuk jumlah tiang tersebut.

Bila suatu rumah memiliki tiang berjumlah enam disebut sakenem, lalu kalau tiangnya ada delapan disebut sakutus atau antasari. Sementara bila tiang rumahnya ada sembilan disebut sangasari.

5. Bale Sekapat
Bale Sekapat adalah bagian dalam rumah adat Bali yang berfungsi sebagai tempat santai keluarga. Keunikan dari rumah adat Bali ini yakni terdapat empat tiang yang berfungsi sebagai penyangga, lalu bagian atapnya berbentuk pelana.

Bale Sekapat memiliki filosofi tersendiri, dengan adanya bangunan ini diharapkan sebuah keluarga memiliki hubungan yang harmonis serta lebih akrab antara satu sama lain.

6. Klumpu Jineng
Klumpu Jineng merupakan rumah adat Bali yang berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus terdapat tempat penyimpanan atau lumbung padi. Ciri khas dari Klumpu Jineng yakni memiliki struktur bangunan panggung dengan atap dan dinding di bagian luarnya tertutup jerami kering. Biasanya digunakan sebagai lumbung gabah setelah dijemur.

Baca artikel detikbali, "10 Nama Rumah Adat Bali, Keunikan, dan Ciri Khasnya" selengkapnya https://www.detik.com/bali/budaya/d-6378920/10-nama-rumah-adat-bali-keunikan-dan-ciri-khasnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

CIRI KHAS KEBUDAYAAN BALI

 Ciri Khas Kebudayaan Bali

Kebudayaan Bali, mulai dari kebiasaannya, bangunannya, tariannya, semua memiliki ciri khas tersendiri. Berikut uraiannya.

1. Ciri Khas Orang
Hal yang utama, orang Bali dikenal dengan keramahannya, sehingga banyak turis senang ketika berada di Bali. Orang Bali juga erat dengan seni, bahkan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

"Orang Bali itu memang manusianya seni, hidupnya seni, sehingga lekat dengan kesenian. Kesenian itu banyak mengandung entertainment, makanya orang betah. Ibarat jika mereka ingin cari hiburan, maka datang ke Bali saja, tidak perlu menonton seni pertunjukan khusus," kata seniman, sastrawan, sekaligus penulis buku asal Bali, Gde Aryantha Soethama saat dihubungi detikcom, Selasa (26/10/2022).

2. Ciri Khas Tarian
Seperti tarian lain dari Jawa atau Betawi, gerak pada tarian Bali juga memiliki ciri khas tersendiri. Seperti pada gerakan dasar pada tari tradisi Bali yang terdiri dari gerakan ngumbang, agem, angsel, piles, dan ngeseh. Gerakan tari Bali ini lebih dinamis dan dilengkapi dengan gerakan mata (nyeledet) seperti pada tari kecak.

3. Ciri Khas Rumah
Rumah adat Bali memiliki ciri khas yang terlihat dari pola massa yang bernama Pola Sanga Mandala atau Konsep Nata. Masalah bahan baku, orang Bali lebih suka menggunakan bahan alami, baik pada struktur, konstruksi, bahan, ornamen, dan atap.


4. Ciri Khas Pakaian
Baju adat Bali ini tidak hanya digunakan dalam pernikahan, namun juga dalam upacara-upacara adat. Biasanya orang Bali mengenakan atasan putih, meskipun ada upacara yang tidak selalu mengenakan pakaian putih.

Laki-laki mengenakan destar atau udeng, perempuan mengenakan kebaya dan selendang, bawahan laki-laki mengenakan kampuh dan kamen untuk perempuan.


KEBERAGAMAN SUKU BALI

 Keragaman Budaya dan Suku di Bali

Pulau Bali yang cukup kecil ini juga terdiri dari sejumlah suku, yaitu Bali Aga, Bali Majapahit, Nyama Selam dan Loloan. Selain itu banyak pula suku pendatang di Bali yang kebanyakan berasal dari Jawa, Sasak, Tionghoa, Madura dan Melayu.

1. Suku Bali Aga
Dilansir detikBali dari disbud.bulelengkab.go.id, Suku Bali Aga adalah salah satu penduduk asli di Bali. Mereka antara lain tinggal di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Ada juga ada yang tinggal di Desa Tenganan di Kabupaten Karangasem.

Suku ini biasa tinggal di daerah terpencil yang jauh dari teknologi. Mereka masih menerapkan aturan adat secara ketat.

2. Suku Bali Majapahit
Suku Bali Majapahit merupakan masyarakat keturunan Kerajaan Majapahit yang datang dari Pulau Jawa. Bali dahulunya merupakan negara yang berada di bawah Majapahit, sehingga suku ini banyak berpengaruh dalam kebudayaan Bali. Mereka kebanyakan tinggal di dataran rendah Bali.

3. Suku Nyama Selam
Bali juga memiliki komunitas Muslim, salah satunya dari Suku Nyama Selam. Dilansir dari laman p2k.stekom.ac.id, mereka adalah penganut agama Islam, namun mereka juga menjalankan sejumlah tradisi Bali dalam kehidupan sehari-harinya.

Secara bahasa, nyama artinya saudara, selam berarti Islam. Suku ini banyak tinggal di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Bali.

4. Suku Loloan
Suku Loloan diperkirakan berawal dari orang Melayu yang ada di Bali sejak sejak abad ke-17. Mereka banyak tinggal di daerah Loloan Barat dan Loloan Timur, Kabupaten Jembrana, Bali. Suku ini berawal dari kedatangan empat ulama dari Dawan Sirajuddin dari Sarawak, Kekaisaran Brunei Syeikh Basir dari Yaman, Kesultanan Utsmaniyah Mohammad Yasin dari Makassar, serta Syihabudin dari Makassar.

Mereka datang dengan misi menyebarkan ajaran agama Islam di Jembrana. Raja Jembrana I Gusti Arya Pancoran mengizinkan mereka melancarkan misi tersebut dan berkembanglah suku tersebut hingga sekarang.


Tuesday, January 7, 2025

Tari Kecak

 


Tari kecak adalah seni tari yang berasal dari Bali. Seni tari kecak ini dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dengan pola melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak, cak, cak" serta mengangkat kedua lengan.


Dalam buku karya Resi Septiana Dewi yang berjudul "Keanekaragaman Seni Tari Nusantara", dalam menarikan tari kecak para penari duduk melingkar dan mengenakan kain khas Bali yang bermotif kotak-kotak seperti papan catur yang ditaruh di pinggang. Beberapa penari juga memerankan tokoh-tokoh seperti Rama, Shinta, Rahwana hingga Hanoman.

1. Sejarah

Di tahun 1930-an, seniman Bali bernama Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman bernama Walter Spies menciptakan tarian kecak. Tarian ini terinspirasi dari ritual tradisional yang dilakukan masyarakat Bali yang kemudian diadaptasi dalam cerita Ramayana dalam kepercayaan Hindu untuk dipertontonkan sebagai pertunjukkan seni saat turis datang ke Bali.
Tari kecak biasanya dilakukan oleh puluhan laki-laki bertelanjang dada dan mengenakan kain kotak-kota di pinggang hingga atas dengkul.

Tari kecak pertama kali dipentaskan di beberapa desa saja salah satunya adalah Desa Bona, Gianyar. Namun berkembang ke seluruh daerah di Bali dan selalu dihadirkan saat kegiatan-kegiatan seperti festival yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta.

2. Gerakan dan Properti Tari Kecak

Gerak penari kecak tidak harus mengikuti pakem-pakem tari yang diiringi oleh gamelan. Sehingga dalam tari kecak ini gerak tubuh penari lebih santai dan yang lebih diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara.

Tarian kecak juga disebut dengan ritual sanghyang. Dalam tarian ini ada beberapa properti yang terlihat yaitu bara api, bunga kamboja, gelang kerincing, selendang hitam putih, topeng hingga tempat sesaji yang membuat tari kecak terkesan semakin sakral dan mistis.

3. Makna Pertunjukkan Tari Kecak

Ketika menonton tari kecak, pastikan kamu membaca skrip ringkas yang diberikan saat membeli tiket agar memahami makna dari tarian kecak.

Tari kecak merupakan ritual shangyang atau tradisi menolak bala yang diselipkan kisah Ramayana di dalamnya. Tari kecak menceritakan tentang pencarian Permaisuri Shinta, Raja Rama dibantu oleh Hanoman. Hanoman lalu memporakporandakan tempat penyekapan Permaisuri Shinta dengan membakarnya. Namun Hanoman justru terkepung oleh prajurit Raja dan Rahwana dan hampir terbakar.

Pada awalnya Raja Rama mengalami kekalahan, tetapi tidak menyurutkan kesungguhan Raja Rama menyelamatkan permaisurinya. Raja Rama berdoa dengan sungguh dan kemudian berusaha kembali. Pada akhirnya Raja Rama dapat menyelamatkan Permaisurinya.

Sehingga makna nilai moral dalam tarian kecak ini ialah kasih yang tulus akan menang dengan doa dan kesungguhan.

4. Keunikan Tari Kecak

Mengutip dari detikedu, Tari Kecak memiliki keunikan, antara lain:

  • Gerakan Tari Kecak dilakukan dengan posisi duduk dengan formasi melingkar dan tangan digoyangkan di atas kepala.
  • Busana sederhana, berupa kain sebagai celana pendek dan penutup kepala. Penari Kecak tidak menggunakan atasan.
  • Gerakan tangan di atas kepala merupakan lambang dari lidah api yang menyala.
  • Tarian diiringi bunyi dari mulut para penari, yakni "cak cak cak" yang diucapkan dengan tegas dan berulang.


5. jumlah Penari Kecak

Umumnya tari kecak dimainkan oleh 50 penari laki-laki. Dari semua penari akan mengeluarkan suara "cak" sehingga membentuk musik secara akapela. Satu orang akan bertindak sebagai pemimpin yang memberikan nada awal, seorang lagi bertindak sebagai penekan yang bertugas memberikan tekanan nada tinggi atau rendah dan seorang lagi bertindak sebagai dalang yang mengantarkan alur cerita.

Di tahun 1979, tari kecak pernah dilakukan oleh 500 penari. Namun rekor tersebut dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5.000 penari pada 29 September 2006.



RUMAH ADAT BALI

  Daftar Nama Rumah Adat Bali Setelah mengetahui aspek-aspek dan filosofi dalam membangun rumah adat Bali, mari kita simak 10 rumah adat Bal...