Sunday, February 9, 2025

MUSIK GAMELAN KHAS BALI


Gamelan adalah ensembel alat musik tradisional Bali yang terdiri dari alat musik tradisional seperti gong, gambang, gendang, kempul, dan juga bonang. Ansambel gamelan pada umumnya tersebar di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara, namun dengan gaya dan ciri khas yang berbeda tiap daerahnya.

Menurut beberapa sumber sejarah, Gamelan di Bali sudah lama ada di Nusantara. Dilihat dari prasasti Bebetin, alat musik Gamelan ini sudah ada sejak tahun 896 M. Atau saat Raja Ugrasena memerintah di wilayah Bali. Namun pada saat itu, bentuk gamelannya tidak persis sekarang, bentuk gamelannya masih sangat sederhana.

Dalam tradisi Bali, Gamelan Bali terkenal dan banyak digunakan dalam berbagai acara adat Bali dan pada upacara keagamaan. Itulah sebabnya Bali disebut sebagai rumah bagi sekitar 25 jenis gamelan di desa-desa yang ada di Bali. 10 diantaranya terbuat dari bambu dan sisanya terbuat dari logam. Dalam ansambel ini, Gamelan terdiri dari beberapa bagian seperti berikut ini:

  • Gamelan tua yang terdiri dari gambang, saron, selonding kayu, gong besi, gong luwang, selonding besi, angklung klentang dan gender wayang
  • Gamelan madya yang terdiri dari pegambuhan, semar pegulingan, pelegongan, bebarongan, joged pingitan, gong gangsa jongkok, bebonangan, dan rindik gandrung
  • Gamelan baru antara lain pengerjaan, gong kebyar, pejangeran, angklung bilah tujuh, joged bungbung, dan gong suling

OLEH OLEH KHAS BALI

Oleh-oleh Khas Bali Makanan dan Minuman

1. Kacang Disco

Dilansir laman Indonesia Travel, Kacang disco Bali merupakan kacang tanah yang digoreng kering lalu dilumuri adonan tepung berbumbu.

Kacang disco masuk dalam daftar camilan oleh-oleh khas Bali yang wajib dibeli. Sekarang, sudah banyak berbagai varian rasanya mulai dari pedas, manis, dan asin.

2. Pie Susu

Pie susu adalah salah satu oleh-oleh khas Bali yang paling terkenal. Umumnya, pie ini punya bentuk bulat dengan lapisan tipis kulit pastry yang renyah, diisi dengan krim susu yang manis dan lembut.

Saat ini, ada banyak pilihan rasa pie susu mulai dari coklat, keju, hingga almond. Rasanya yang lezat dan kemasan praktis, menjadikannya sebagai pilihan favorit sebagai buah tangan dari Bali.

3. Pia Legong

Selain pie susu, oleh-oleh khas Bali berupa makanan manis lainnya ada Pia Legong. Pia ini memiliki rasa manis dengan tekstur renyah. Tersedia berbagai varian rasa.

4. Kopi Kintamani

Bali termasuk daerah penghasil kopi di Indonesia. Kopi Kintamani Bali adalah kopi yang terkenal dengan cita rasa yang unik, rasanya sedikit asam namun beraroma jeruk.

Pasalnya, Kopi Kintamani ditanam bersamaan dengan lahan jeruk. Kopi Kintamani jadi oleh-oleh Bali yang wajib dibeli untuk kamu atau kerabat yang pecinta kopi.

5. Dodol Bali

Nama lain dari dodol Bali adalah dodol Buleleng. Rasanya yang manis dengan tekstur yang kenyal, dodol Bali.

PAKAIAN ADAT PEREMPUAN BALI


Kebaya Bali identik dengan warna-warna cerah, hal ini memiliki nilai filosofi yaitu untuk menggambarkan keceriaan sekaligus keanggunan perempuan di Bali. Masyarakat Bali memiliki banyak sekali upacara adat dan juga keagamaan.

Mulai dari upacara yang bersifat suka, duka dan keagamaan. Maka dari itu, kebaya menjadi salah satu pakaian yang penting dalam kehidupan perempuan di Bali.

Jika mengikuti upacara adat yang bersifat suka, biasanya perempuan Bali menggunakan warna-warna kebaya yang cerah. Sedangkan untuk upacara adat yang bersifat duka, kebaya yang digunakan oleh perempuan Bali cenderung berwarna gelap.

Warna gelap ini dikenakan karena identik dengan rasa sedih. Mereka juga tidak menggunakan riasan ataupun menyanggul rambut mereka. Selain karena upacaranya bersifat kesedihan, mereka juga tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan penampilan mereka.

Selain upacara adat, kebaya digunakan oleh para perempuan Bali untuk kegiatan keagamaan. Salah satu kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat Hindu-Bali adalah pergi ke pura. Kebaya juga digunakan pada hari piodalan di suatu pura.

Kebaya yang dikenakan pun kebaya yang biasa namun dengan warna yang bervariasi, karena mereka akan melakukan kegiatan yang memerlukan gerak banyak dan berkeringat. Sehingga kebaya yang dipilih pun kebaya yang nyaman.

PAKAIAN ADAT BALI LAKI LAKI



Jika perempuan Bali cenderung mengenakan kebaya, masyarakat pria Bali mengenakan baju safari. Baju safari ini sebetulnya nampak seperti kemeja pada umumnya. Namun, baju tradisional yang menjadi pakaian adat Bali Ini memiliki makna yang mendalam. Setiap pria di Bali yang mengenakan baju safari ini harus tetap menjaga kebersihan, kerapihan dan kesopanan.

Kemeja safari umumnya berwarna putih, dengan kerah dan kancing, dilengkapi dengan saku di bagian dada serta di bagian bawah. Warna putih pada baju safari ini melambangkan kesucian dan kesakralan.

Makna dari warna tersebut diharapkan agar masyarakat pria Bali bisa selalu menjaga kesuciannya. Baju adat ini biasanya dikenakan pada acara-acara adat dan juga keagamaan.

Baju safari ini memiliki kerah yang unik. Kerah baju safari berupa kerah sport yang berasal dari pengembangan kerah rebah yang berdiri tanpa adanya penegak. Baju safari umumnya digunakan dengan kamen, selembar kain yang berguna untuk menutupi tubuh bagian bawah.

Bila dilihat, kamen ini bentuknya mirip dengan sarung, namun kamen biasanya dibuat dari kain berbahan tipis. Umumnya pria di Bali menggunakan dua lembar kain untuk menutupi tubuh bagian bawah mereka.

Selain kain kamen, penggunaan baju safari ini juga disertai dengan ikat kepala. Ikat kepala ini dibuat dari kain yang dijahit dan dibentuk seperti simpul di bagian tengahnya. Udeng tidak hanya digunakan bersamaan baju safari saja, namun juga sering digunakan dengan baju khas Bali lainnya. Biasanya udeng digunakan saat beribadah atau dikenakan pada event yang spesial. 

Sunday, February 2, 2025

DESTINASI BALI YANG INSTAGRAMABLE

 Siapa yang tidak menginginkan koleksi foto Instagram yang indah dan memuaskan secara visual sekaligus menampilkan petualangan yang menakjubkan? Bagi mereka yang merencanakan perjalanan liburan ke Bali, 15 destinasi ini akan menjamin foto-foto yang Sobat Pesona ambil menjadi sangat indah!

1 | Banyumala Twin Waterfall


Tidak hanya terkenal dan sering dikunjungi seperti berbagai tujuan wisata lainnya di Bali, Banyumala Twin Waterfall masih terjaga kelestariannya. Air terjun yang menakjubkan ini berada di jalan tepi kawah antara Munduk dan jalan utama dari Singaraja menuju Denpasar. Definisi “nothing worth having comes easy”, sesuai dengan sulitnya pendakian untuk mencari dan mencapainya, tetapi Sobat Pesona akan terpuaskan ketika sampai pada lokasi ini. Sepanjang perjalan Sobat Pesona akan dikelilingi dengan hijaunya pepohonan, bebatuan dan sungai hingga Sobat Pesona mencapai air terjunnya. Kunjungi Banyumala Twin Waterfall untuk waktu relaksasi, dimana lokasi ini sangat cocok untuk bersantai selama liburan!

2 | Taman Budaya GWK



Sedang mencari ide perjalanan yang kaya akan budaya, dengan monumen bersejarah yang megah, atraksi tarian tradisional yang eksotis, dan acara yang penuh adrenalin dalam satu perhentian? Nah, Sobat Pesona tinggal mengunjungi Taman Budaya GWK. Saksikan berbagai keindahan tarian Bali seperti tarian Kecak yang eksotis, tarian Legong yang megah, serta banyak tarian lainnya yang memukau ditampilkan di sini. Jangan lupa untuk bersantai di sisi Kolam Teratai GWK sambil mengamati kemegahan patung Garuda Wisnu Kencana yang menjulang setinggi 120 meter dan dibangun selama 28 tahun. Perjalanan seru seperti ini pastilah akan membuat liburan Sobat Pesona menjadi tak terlupakan.

3 | Tanah Lot

Salah satu destinasi yang sangat penting di Bali adalah Tanah Lot, Pura Hindu kuno yang eksotis terletak di atas karang yang menantang deru ombak. Terkenal karena posisi lepas pantainya yang unik yang menjadikan Tanah Lot sebagai salah satu lokasi paling menakjubkan untuk memandang matahari terbenam. Tanah Lot merupakan tempat ikonik yang harus Sobat Pesona tuju untuk pengalaman Bali yang seutuhnya. Tanah Lot merupakan salah satu destinasi paling populer bagi para wisatawan karena situs ini menawarkan semua keunikan kebudayaan Tradisional Bali. Sobat Pesona juga dapat memilih banyak suvenir dan membawa pulang sebagian Bali ke rumah! Mulai dari topeng, tas dan banyak suvenir tradisional lainnya.  

4 | Terasering Tegalalang



Terletak strategis di Ubud yang ramai dan populer, Terasering Tegalalang menawarkan pemandangan persawahan yang megah. Terasering ini menawarkan lukisan alam yang memukau bagi para pengunjungnya, dimana hamparan persawahan menghijau di antara perbukitan yang segar. Pemandangan pepohonan yang rimbun yang menjulang dari hutan di sekitaran, juga sangat cocok bagi Sobat Pesona yang ingin tenang bersantai menghirup udara segar dan terbebas dari keriuhan perkotaan. Sebuah tempat yang pasti akan membuat kenangan indah untuk Sobat Pesona!

AYAM BETUTU KHAS BALI

 

Asal Usul dan Sejarah Ayam Betutu Bali

Sejarah ayam betutu khas Bali berakar pada zaman kerajaan kuno Bali dan ritus adat. Ayam betutu bukan hanya hidangan istimewa bagi pejabat kerajaan, tetapi juga menjadi bagian dari ritual keagamaan seperti upacara odalan (upacara pemujaan para Dewa), otonan (hari kelahiran bagi umat Hindu), dan pernikahan.

Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, ayam betutu mulai komersialisasi pada tahun 1967 melalui kreasi Ni Wayan Tempeh dari Gianyar. Bersama suaminya, I Nyoman Suratna, Ni Wayan Tempeh mendirikan warung ayam betutu, menjadikan resep ini ikon kuliner Bali yang tersebar ke seluruh Indonesia.

Sejarah ayam betutu juga terpengaruh oleh Majapahit, terutama dalam proses pembuatannya. Tradisi pembakaran ayam dalam lubang dengan batu panas dan sekam berasal dari masa Kerajaan Majapahit.

Ketika pengaruh Islam masuk ke Jawa pada abad ke-16, banyak pengikut Hindu Majapahit pindah ke Bali, membawa serta budaya kuliner mereka. Seiring waktu, ini menghasilkan variasi seperti cita rasa pedas dan berempah pada hidangan khas Bali, termasuk ayam betutu.

Kenapa Disebut Ayam Betutu?

Asal usul ayam betutu sedikit banyak memiliki kaitan dengan penamaannya, terutama yang berhubungan dengan pengaruh Majapahit.

Nama “betutu” berasal dari paduan kata “be” dan “tunu”. “Be” berarti daging sedangkan “tunu” artinya dibakar atau panggang.

Jika kamu satukan, kata tersebut memiliki arti daging bakar yang memasng sesuai dengan cara pembuatannya, yaitu dibakar di dalam api sekam seperti pada zaman Majapahit.

Pembakaran ini biasanya memakan waktu cukup lama, mulai dari semalaman hingga tiga hari. Tujuannya adalah agar bumbu meresap sempurna, agar daging ayam menjadi lunak serta mudah terlepas dari tulang, serta untuk menguarkan aroma asap khas bakaran.

Seiring perkembangan zaman, cara tradisional pun mulai ditinggalkan. Selain karena efisiensi waktu, ayam betutu dari pembakaran ini juga terbilang mahal sebab rasanya masih autentik.

Akibatnya, banyak penjual memasak ayam betutu dengan cara lebih modern.

Mereka biasanya akan mengukus atau mempresto ayam terlebih dahulu selama beberapa jam, baru kemudian memanggangnya di dalam oven atau alat panggan modern lainnya.

Pemangganan dalam oven biasanya tidak begitu lama, bisa sekitar 30 menit saja. Selain itu, penggunaan pelepah pinang juga tergantikan oleh aluminium foil.

Meski hasilnya tetap beraroma rempah kuat, ayam betutu modern biasanya tidak menguarkan aroma asap khas pembakaran.

Ciri Khas Ayam Betutu

Kini kamu telah mengetahui sejarah ayam betutu, dari perannya sebagai sajian kerajaan hingga makanan incaran wisatawan. Kelezatan makanan ini memang menjadi daya tarik yang kuat. Cita rasa unik ini terutama berasal dari base genep yang menjadi salah satu ciri khas makanan Bali.

Base genep terdiri dari berbagai rempah yang menciptakan cita rasa pedas, kuat, dan tajam serta aroma yang khas pada ayam betutu. Rempah-rempah tersebut di antaranya meliputi cekuh (kencur), jahe, isen (lengkuas), kunyit (kunir), bawang merah, bawang putih, cabai, ketumbar, merica, kemiri, pala, jinten, kapulaga, jeruk, dan lainnya.

Bumbu base genep ini dibalurkan merata di seluruh bagian ayam. Selanjutnya, bumbu base genep juga dimasukkan ke dalam rongga perut ayam. Langkah ini menciptakan aroma unik yang berasal dari lemak yang dipanaskan bersama dengan rempah-rempah. Setelah itu, makanan ini dibungkus menggunakan daun pinang atau daun pisang, meningkatkan aroma khas yang menyelubungi hidangan ini.

Tekstur dagingnya juga lembut karena penambahan minyak kelapa murni di dalamnya. Sesuai namanya, kuliner tradisional Bali ini biasanya terbuat dari ayam. Namun, ada juga yang menggunakan bebek sebagai bahan dasarnya.

Sunday, January 19, 2025

RUMAH ADAT BALI

 


Daftar Nama Rumah Adat Bali

Setelah mengetahui aspek-aspek dan filosofi dalam membangun rumah adat Bali, mari kita simak 10 rumah adat Bali beserta keunikan dan ciri khasnya dikutip dari detikTravel.

1. Aling-Aling
Aling-aling adalah bagian rumah adat Bali yang terletak di Pulau Seribu Pura. Bangunan rumah Aling-aling berfungsi sebagai pembatas antara bagian luar dan angkul-angkul.

Aling-aling memiliki makna yaitu energi positif dan baik untuk keharmonisan rumah. Ciri khas dari rumah adat ini adalah terdapat dinding pembatas berupa batur dengan tinggi sekitar 150 cm yang sering disebut penyeker.

Selain dijadikan pembatas antara bagian luar, rumah adat Aling-aling biasanya juga dijadikan pembatas antara angkul-angkul dengan tempat ibadah. Aling-aling identik sebagai privasi pemilik rumah, sebab tamu yang datang harus masuk lewat samping kiri lalu jika keluar rumah melalui samping kanan.

2. Angkul-Angkul
Daftar rumah adat Bali berikutnya adalah Angkul-angkul. Jika detikers tengah berkunjung ke pulau Dewata, kamu bisa menemukan rumah masyarakat yang bentuknya seperti Candi Bentar dan letaknya ada di depan bangunan rumah yang berfungsi sebagai pintu masuk.

Ciri khas dari rumah adat Angkul-angkul adalah memiliki atap penghubung yang terbuat dari rumput kering. Namun seiring perkembangan zaman, kini sudah banyak masyarakat yang menggantinya dengan genteng serta terdapat ukiran pada dindingnya.

3. Bale Manten
Bale Manten merupakan salah satu rumah adat Bali yang biasanya diperuntukkan untuk kepala keluarga atau anak perempuan yang belum menikah. Tujuan rumah adat ini dibangun sebagai bentuk perhatian keluarga kepada anak gadis agar kesuciannya tetap terjaga.

Ciri khas dari rumah adat Bale Manten adalah memiliki bentuk bangunan persegi panjang yang terletak di sebelah utara bangunan utama. Selain itu, rumah adat ini memiliki dua ruangan yakni bale kanan dan bale kiri

4. Bale Dauh
Bale Dauh adalah rumah adat Bali yang digunakan untuk menerima tamu dan juga sebagai tempat tidur untuk anak remaja laki-laki. Bale Dauh terletak di bagian barat rumah utama dengan ketinggian lantai yang lebih rendah dari Bale Manten.

Keunikan dari Bale Dauh adalah jumlah tiang yang berbeda antara satu rumah dengan rumah lainnya. Selain itu, ada sebutan khusus untuk jumlah tiang tersebut.

Bila suatu rumah memiliki tiang berjumlah enam disebut sakenem, lalu kalau tiangnya ada delapan disebut sakutus atau antasari. Sementara bila tiang rumahnya ada sembilan disebut sangasari.

5. Bale Sekapat
Bale Sekapat adalah bagian dalam rumah adat Bali yang berfungsi sebagai tempat santai keluarga. Keunikan dari rumah adat Bali ini yakni terdapat empat tiang yang berfungsi sebagai penyangga, lalu bagian atapnya berbentuk pelana.

Bale Sekapat memiliki filosofi tersendiri, dengan adanya bangunan ini diharapkan sebuah keluarga memiliki hubungan yang harmonis serta lebih akrab antara satu sama lain.

6. Klumpu Jineng
Klumpu Jineng merupakan rumah adat Bali yang berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus terdapat tempat penyimpanan atau lumbung padi. Ciri khas dari Klumpu Jineng yakni memiliki struktur bangunan panggung dengan atap dan dinding di bagian luarnya tertutup jerami kering. Biasanya digunakan sebagai lumbung gabah setelah dijemur.

CIRI KHAS KEBUDAYAAN BALI

 Ciri Khas Kebudayaan Bali

Kebudayaan Bali, mulai dari kebiasaannya, bangunannya, tariannya, semua memiliki ciri khas tersendiri. Berikut uraiannya.

1. Ciri Khas Orang
Hal yang utama, orang Bali dikenal dengan keramahannya, sehingga banyak turis senang ketika berada di Bali. Orang Bali juga erat dengan seni, bahkan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

"Orang Bali itu memang manusianya seni, hidupnya seni, sehingga lekat dengan kesenian. Kesenian itu banyak mengandung entertainment, makanya orang betah. Ibarat jika mereka ingin cari hiburan, maka datang ke Bali saja, tidak perlu menonton seni pertunjukan khusus," kata seniman, sastrawan, sekaligus penulis buku asal Bali, Gde Aryantha Soethama saat dihubungi detikcom, Selasa (26/10/2022).

2. Ciri Khas Tarian
Seperti tarian lain dari Jawa atau Betawi, gerak pada tarian Bali juga memiliki ciri khas tersendiri. Seperti pada gerakan dasar pada tari tradisi Bali yang terdiri dari gerakan ngumbang, agem, angsel, piles, dan ngeseh. Gerakan tari Bali ini lebih dinamis dan dilengkapi dengan gerakan mata (nyeledet) seperti pada tari kecak.

3. Ciri Khas Rumah
Rumah adat Bali memiliki ciri khas yang terlihat dari pola massa yang bernama Pola Sanga Mandala atau Konsep Nata. Masalah bahan baku, orang Bali lebih suka menggunakan bahan alami, baik pada struktur, konstruksi, bahan, ornamen, dan atap.


4. Ciri Khas Pakaian
Baju adat Bali ini tidak hanya digunakan dalam pernikahan, namun juga dalam upacara-upacara adat. Biasanya orang Bali mengenakan atasan putih, meskipun ada upacara yang tidak selalu mengenakan pakaian putih.

Laki-laki mengenakan destar atau udeng, perempuan mengenakan kebaya dan selendang, bawahan laki-laki mengenakan kampuh dan kamen untuk perempuan.


KEBERAGAMAN SUKU BALI

 Keragaman Budaya dan Suku di Bali

Pulau Bali yang cukup kecil ini juga terdiri dari sejumlah suku, yaitu Bali Aga, Bali Majapahit, Nyama Selam dan Loloan. Selain itu banyak pula suku pendatang di Bali yang kebanyakan berasal dari Jawa, Sasak, Tionghoa, Madura dan Melayu.

1. Suku Bali Aga
Dilansir detikBali dari disbud.bulelengkab.go.id, Suku Bali Aga adalah salah satu penduduk asli di Bali. Mereka antara lain tinggal di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Ada juga ada yang tinggal di Desa Tenganan di Kabupaten Karangasem.

Suku ini biasa tinggal di daerah terpencil yang jauh dari teknologi. Mereka masih menerapkan aturan adat secara ketat.

2. Suku Bali Majapahit
Suku Bali Majapahit merupakan masyarakat keturunan Kerajaan Majapahit yang datang dari Pulau Jawa. Bali dahulunya merupakan negara yang berada di bawah Majapahit, sehingga suku ini banyak berpengaruh dalam kebudayaan Bali. Mereka kebanyakan tinggal di dataran rendah Bali.

3. Suku Nyama Selam
Bali juga memiliki komunitas Muslim, salah satunya dari Suku Nyama Selam. Dilansir dari laman p2k.stekom.ac.id, mereka adalah penganut agama Islam, namun mereka juga menjalankan sejumlah tradisi Bali dalam kehidupan sehari-harinya.

Secara bahasa, nyama artinya saudara, selam berarti Islam. Suku ini banyak tinggal di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Bali.

4. Suku Loloan
Suku Loloan diperkirakan berawal dari orang Melayu yang ada di Bali sejak sejak abad ke-17. Mereka banyak tinggal di daerah Loloan Barat dan Loloan Timur, Kabupaten Jembrana, Bali. Suku ini berawal dari kedatangan empat ulama dari Dawan Sirajuddin dari Sarawak, Kekaisaran Brunei Syeikh Basir dari Yaman, Kesultanan Utsmaniyah Mohammad Yasin dari Makassar, serta Syihabudin dari Makassar.

Mereka datang dengan misi menyebarkan ajaran agama Islam di Jembrana. Raja Jembrana I Gusti Arya Pancoran mengizinkan mereka melancarkan misi tersebut dan berkembanglah suku tersebut hingga sekarang.


Tuesday, January 7, 2025

TARI KECAK

 


Tari kecak adalah seni tari yang berasal dari Bali. Seni tari kecak ini dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dengan pola melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak, cak, cak" serta mengangkat kedua lengan.


Dalam buku karya Resi Septiana Dewi yang berjudul "Keanekaragaman Seni Tari Nusantara", dalam menarikan tari kecak para penari duduk melingkar dan mengenakan kain khas Bali yang bermotif kotak-kotak seperti papan catur yang ditaruh di pinggang. Beberapa penari juga memerankan tokoh-tokoh seperti Rama, Shinta, Rahwana hingga Hanoman.

1. Sejarah

Di tahun 1930-an, seniman Bali bernama Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman bernama Walter Spies menciptakan tarian kecak. Tarian ini terinspirasi dari ritual tradisional yang dilakukan masyarakat Bali yang kemudian diadaptasi dalam cerita Ramayana dalam kepercayaan Hindu untuk dipertontonkan sebagai pertunjukkan seni saat turis datang ke Bali.
Tari kecak biasanya dilakukan oleh puluhan laki-laki bertelanjang dada dan mengenakan kain kotak-kota di pinggang hingga atas dengkul.

Tari kecak pertama kali dipentaskan di beberapa desa saja salah satunya adalah Desa Bona, Gianyar. Namun berkembang ke seluruh daerah di Bali dan selalu dihadirkan saat kegiatan-kegiatan seperti festival yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta.

2. Gerakan dan Properti Tari Kecak

Gerak penari kecak tidak harus mengikuti pakem-pakem tari yang diiringi oleh gamelan. Sehingga dalam tari kecak ini gerak tubuh penari lebih santai dan yang lebih diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara.

Tarian kecak juga disebut dengan ritual sanghyang. Dalam tarian ini ada beberapa properti yang terlihat yaitu bara api, bunga kamboja, gelang kerincing, selendang hitam putih, topeng hingga tempat sesaji yang membuat tari kecak terkesan semakin sakral dan mistis.

3. Makna Pertunjukkan Tari Kecak

Ketika menonton tari kecak, pastikan kamu membaca skrip ringkas yang diberikan saat membeli tiket agar memahami makna dari tarian kecak.

Tari kecak merupakan ritual shangyang atau tradisi menolak bala yang diselipkan kisah Ramayana di dalamnya. Tari kecak menceritakan tentang pencarian Permaisuri Shinta, Raja Rama dibantu oleh Hanoman. Hanoman lalu memporakporandakan tempat penyekapan Permaisuri Shinta dengan membakarnya. Namun Hanoman justru terkepung oleh prajurit Raja dan Rahwana dan hampir terbakar.

Pada awalnya Raja Rama mengalami kekalahan, tetapi tidak menyurutkan kesungguhan Raja Rama menyelamatkan permaisurinya. Raja Rama berdoa dengan sungguh dan kemudian berusaha kembali. Pada akhirnya Raja Rama dapat menyelamatkan Permaisurinya.

Sehingga makna nilai moral dalam tarian kecak ini ialah kasih yang tulus akan menang dengan doa dan kesungguhan.

4. Keunikan Tari Kecak

Mengutip dari detikedu, Tari Kecak memiliki keunikan, antara lain:

  • Gerakan Tari Kecak dilakukan dengan posisi duduk dengan formasi melingkar dan tangan digoyangkan di atas kepala.
  • Busana sederhana, berupa kain sebagai celana pendek dan penutup kepala. Penari Kecak tidak menggunakan atasan.
  • Gerakan tangan di atas kepala merupakan lambang dari lidah api yang menyala.
  • Tarian diiringi bunyi dari mulut para penari, yakni "cak cak cak" yang diucapkan dengan tegas dan berulang.


5. jumlah Penari Kecak

Umumnya tari kecak dimainkan oleh 50 penari laki-laki. Dari semua penari akan mengeluarkan suara "cak" sehingga membentuk musik secara akapela. Satu orang akan bertindak sebagai pemimpin yang memberikan nada awal, seorang lagi bertindak sebagai penekan yang bertugas memberikan tekanan nada tinggi atau rendah dan seorang lagi bertindak sebagai dalang yang mengantarkan alur cerita.

Di tahun 1979, tari kecak pernah dilakukan oleh 500 penari. Namun rekor tersebut dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5.000 penari pada 29 September 2006.



MUSIK GAMELAN KHAS BALI

Gamelan adalah ensembel alat musik tradisional Bali yang terdiri dari alat musik tradisional seperti gong, gambang, gendang, kempul, dan jug...