Jika perempuan Bali cenderung mengenakan kebaya, masyarakat pria Bali mengenakan baju safari. Baju safari ini sebetulnya nampak seperti kemeja pada umumnya. Namun, baju tradisional yang menjadi pakaian adat Bali Ini memiliki makna yang mendalam. Setiap pria di Bali yang mengenakan baju safari ini harus tetap menjaga kebersihan, kerapihan dan kesopanan.
Kemeja safari umumnya berwarna putih, dengan kerah dan kancing, dilengkapi dengan saku di bagian dada serta di bagian bawah. Warna putih pada baju safari ini melambangkan kesucian dan kesakralan.
Makna dari warna tersebut diharapkan agar masyarakat pria Bali bisa selalu menjaga kesuciannya. Baju adat ini biasanya dikenakan pada acara-acara adat dan juga keagamaan.
Baju safari ini memiliki kerah yang unik. Kerah baju safari berupa kerah sport yang berasal dari pengembangan kerah rebah yang berdiri tanpa adanya penegak. Baju safari umumnya digunakan dengan kamen, selembar kain yang berguna untuk menutupi tubuh bagian bawah.
Bila dilihat, kamen ini bentuknya mirip dengan sarung, namun kamen biasanya dibuat dari kain berbahan tipis. Umumnya pria di Bali menggunakan dua lembar kain untuk menutupi tubuh bagian bawah mereka.
Selain kain kamen, penggunaan baju safari ini juga disertai dengan ikat kepala. Ikat kepala ini dibuat dari kain yang dijahit dan dibentuk seperti simpul di bagian tengahnya. Udeng tidak hanya digunakan bersamaan baju safari saja, namun juga sering digunakan dengan baju khas Bali lainnya. Biasanya udeng digunakan saat beribadah atau dikenakan pada event yang spesial.
uwihhhhh
ReplyDelete